Jogja (MQFM) – Pesantren Tebuireng yang berlokasi di Kabupaten Jombang Jawa Timur merilis program edukasi pengelolaan sampah sebagai upaya pembelajaran untuk pengolahan sampah. Pengurus pesantran Tebuireng Mochamad Irfan Yusuf mengatakan, program tersebut merupakan upaya yang dilakukan untuk menghilangkan pandangan atau anggapan bahwa pondok pesantren merupakan kawasan yang kumuh dan kotor. Selain itu, dengan adanya program edukasi pengelolaan sampah tersebut saat ini pesantren Tebuireng telah menjadi pelopor dalam pengelolaan sampah di lingkungan pondok pesantren.
Bank sampah Tebuireng diketahui telah mampu mengelola sampah yang berasal dari aktivitas para santri di pondok dengan volume sampah yang dihasilkan mencapai 50 ton sampah per bulan. Dilansir Republika, Irfan menambahkan bahwa di samping sebagai kegiatan sosial pengelolaan sampah juga bisa menjadi bisnis. Pasalnya sampah jenis tertentu akan diolah kembali menjadi bahan utama produk daur ulang yang terjamin kebersihannya karena diproses dengan mesin berteknologi tinggi.
Editor : Zahra
Sumber : Republika