Jogja (MQFM) – Lembaga Arus Survei Indonesia atau ASI menyebut mayoritas masyarakat di Pulau Jawa mengakui bahwa politik dinasti membahayakan masa depan demokrasi. Pernyataan tersebut merujuk pada penelitian dan survei terbaru yang dilakukan di Pulau Jawa menjelang akhir tahun ini. Direktur Eksekutif ASI Ali Rif’an mengatakan, dari hasil survei tersebut, tingkat kekhawatiran publik terhadap bahaya politik dinasti di masa depan menunjukan angka yang cukup tinggi, yakni sebesar 60 persen.
Dilansir jpnn.com, menanggapi hasil survei pengamat politik Airlangga Pribadi Kusman menyatakan bahwa angka tersebut memperlihatkan bahwa telah terjadi persoalan etis dan pencederaan demokrasi. Pihaknya menyebut, kekhawatiran terhadap problem pelemahan demokrasi perlu menjadi bagian dari pembentukan kesadaran kritis yang dimiliki oleh masyarakat sipil.
Editor : Zahra
Sumber : Kompas