Sahabat mMQ — Organisasi profesi guru dan Madrasah Diniyah di provinsi Jawa Tengah atau Jateng berharap anggaran insentif guru keagamaan tidak dihapus dari rancangan anggaran pendapatan belanja daerah atau rapbd Jateng tahun 2024. Dana insentif tersebut dinilai dapat membantu meringankan beban guru keagamaan. Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah atau FKDT Jateng – Abdurrahman mengatakan, pihaknya berharap agar insentif guru Madin dan TPQ dapat dipertahankan, meskipun selama ini intensif tersebut hanya senilai 100 ribu rupiah per bulan. Pihaknya menegaskan, dana insentif tersebut harus dipertahankan dan sebaiknya dapat ditambah. Pasalnya dedikasi yang diberikan oleh guru keagamaan sangat besar, terutama dalam mencerdaskan anak bangsa dan memahamkan ilmu agama. dilansir Republika, selain FKDT Jateng, organisasi profesi guru yang menolak dihapuskannya insentif guru keagamaan tersebut, yakni Forum Kepala Sekolah Swasta atau FKSS, Persatuan Guru Nahdlatul Ulama atau PERGUNU, Persatuan Guru Seluruh Indonesia atau PGSI, dan Forum Komunikasi Pondok Pesantren atau FKPP.
Editor : Zahra
Sumber : Republika